JAKARTA - Ketua Pembangkang, Datuk Seri Anwar Ibrahim berkata majoriti rakyat Malaysia tidak membenci Indonesia dan menyalahkan segelintir media massa yang mempunyai agenda tersendiri yang mengapi-apikan kemarahan rakyat negara terhadap jiran mereka.
Komentar Anwar yang dipetik daripada kompas.com menafikan rakyat Malaysia dan Indonesai bermusuhan.
"Tidak benar jika dikatakan mayoritas rakyat Malaysia tidak suka Indonesia. Ini hanya mayoritas kecil, kemudian dipermainkan oleh media," kata Anwar Ibrahim ketika menyampaikan syarahan umum bertajuk "Reformasi Politik dan Demokratisasi di Malaysia" di Jakarta hari ini.
Ahli Parlimen Permatang Pauh itu berkata media Malaysia tidak pernah menyampaikan hal positif mengenai Indonesia seperti usaha membanteras rasuah yang menurutnya dilaksanakan dengan cukup baik oleh pemerintah Indonesia.
"Ini tidak sihat dalam jangka panjang. Di Malaysia tidak ada liputan positif sama sekali tentang MK (Mahkamah Konstitusi), kritikan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tidak ada pembahasan sama sekali, seolah-olah Indonesia korup semua," ujar beliau.
Pada hakikatnya tambah Anwar, rata-rata masyarakat Malaysia pro Indonesia.
Malah masyarakat Malaysia, kata Anwar, mengenal mantan Presiden dan Naib Presiden Indonesia Soekarno-Hatta sebagai tokoh nasional mereka.
"Soekarno-Hatta dinilai tokoh nasionalis. Buya Hamka dianggap sebagai ulama kami, dan 'Rasa Sayange' ini lagu kami, tapi saya tahu, asalnya dari Indonesia.
"Sesungguhnya, ia melanjutkan, berdasarkan sejarah, Indonesia dan Malaysia masih saudara serumpun, yaitu rumpun Melayu. Jika dilihat dari sejarahnya, rumpun Melayu baik Indonesia maupun Malaysia berasal dari Bukit Saguntang, Mahameru, Sumatera. Kita tidak boleh padamkan kenyataan sejarah hubungan Indonesia-Malaysia," tegas Anwar.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan